بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Allah SWT menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat
Jibril dengan berkata “Iqra!”, pada ayat pertama di dalam Al-Qur’an.
Iqra bukan hanya berarti “bacalah”, namun juga berarti “belajarlah”.
Begitulah kalimat pertama dalam wahyu-Nya yang ternyata mempunyai arti
dan makna yang sangat berguna sekali bagi kehidupan manusia Bumi di
kemudian hari.
Nabi Muhammad SAW adalah seorang buta huruf. Beliau bukanlah seorang
pengarang. Dan Al-Qur an diwahyukan secara berangsur-angsur selama 22
tahun 2 bulan 22 hari sesuai dengan kejadian atau peristiwa yang
menjadi asbaabun-nuzul (sebab-sebab turunnya) ayat-ayat al=Qur an itu.
Sehingga selama diwahyukan, Al-Qur’an diturunkan tidak berurutan ayat
demi ayat, tetapi acak, beda surat, beda ayat, beda kota dan beda
keadaan. Kemudian dihafalkannya beserta semua shahabatnya agar tidak
saling lupa. Namun ketika tiap ayat dalam Al-Qur an yang telah
diwahyukan tersebut disusun, ternyata menjadi beraturan!
Itulah salah satu kitab Ilahi yang sempurna, mukzizat yang tiada duanya
karena tidak hanya dapat dinikmati oleh Rasul dan kaum di zamannya,
namun oleh segenap umatnya hingga akhir zaman.
Di dalam Islam, ada tiga pilar yang harus dikerjakan untuk menjadi
manusia yang selalu bertaqwa dan berbudaya dengan baik. Yaitu, percaya
kepada Allah, menggali ilmu (ilm), dan mencintai sesama manusia. Islam
sering kali diberikan gambaran oleh orang-orang dan golongan yang tidak
pernah mengenalnya sebagai agama yang mundur dan memundurkan. Islam juga
dikatakan tidak pernah menggalakkan umatnya untuk menuntut dan
menguasai pelbagai lapangan ilmu pengetahhuan. Kenyataan dan gambaran
yang diberikan itu bukan saja tidak benar tetapi justru bertentangan
dengan hakikat sejarah yang sebenarnya.
Sejarah adalah fakta, dan fakta adalah sejarah. Sejarah telah
membuktikan betapa dunia Islam telah melahirkan banyak golongan sarjana
dan ilmuwan yang cukup hebat dalam berbagai bidang keilmuwan. Dalam
ajaran Islam, jika seseorang menemukan alat atau apapun yang belum ada
manusia yang menciptakannya, maka wajiblah baginya untuk menyebarkan
hasil temuannya itu.Menyebarkannya kepada umat manusia agar mereka
semakin dapat mempermudah pekerjaannya dan menjadikan mereka semakin
bersyukur kepada Allah.Mereka tidak menuntut satu apapun, termasuk “hak
paten” atau “upeti” lainnya akibat temuannya tersebut.
Dan oleh orang-orang Barat ilmu-ilmu itu kemudian dicuri, lalu
dipatenkan atas nama mereka masing-masing untuk mencari keuntungan.
Banyak sekali penemuan-penemuan dari kebudayaan Islam yang tak tercatat
sejarah. Misalkan, diantaranya adalah keilmuwan dalam bidang falsafah,
sains, politik, kesusasteraan, kemasyarakatan, agama, pengobatan,
astronomi dan sebagainya. Salah satu ciri yang dapat diperhatikan pada
para tokoh ilmuwan Islam ialah mereka tidak sekedar dapat menguasai ilmu
tersebut pada usia yang muda, tetapi mereka juga menguasai keilmuwan
tersebut dalam masa yang singkat dan dapat menguasai beberapa bidang
ilmu secara bersamaan. Inilah Ilmuwan dan Tokoh Sains Muslim Yang
Berjasa Bagi Dunia.
1. Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razy
Di dunia Barat dikenal sebagai Rhazes, merupakan salah seorang pakar
sains Iran yang hidup antara tahun 864 – 930. Ar-Razy juga diketahui
sebagai ilmuwan serba bisa dan dianggap sebagai salah satu ilmuwan
terbesar dalam Islam. Ia lahir di Razy, Teheran pada tahun 251 H./865
dan wafat pada tahun 313 H/925. Ar-Razy sejak muda telah mempelajari
filsafat, kimia, matematika dan kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia
berguru kepada Hunayn bin Ishaq di Baghdad. Sekembalinya ke Teheran, ia
dipercaya untuk memimpin sebuah rumah sakit di Razy. Selanjutnya ia juga
memimpin Rumah Sakit Muqtadari di Baghdad. Sebagai seorang dokter utama
di rumah sakit di Baghdad.
Ar-Razy merupakan orang pertama yang membuat penjelasan seputar penyakit
cacar. ar-Razy diketahui sebagai seorang ilmuwan yang menemukan
penyakit “alergi asma”, dan ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi
dan imunologi. Pada salah satu tulisannya, dia menjelaskan timbulnya
penyakit rhintis setelah mencium bunga mawar pada musim panas. Ar-Razy
juga merupakan ilmuwan pertama yang menjelaskan demam sebagai mekanisme
tubuh untuk melindungi diri. Pada bidang farmasi, ar-Razi juga
berkontribusi membuat peralatan seperti tabung, spatula dan mortar.
Ar-Razy juga mengembangkan obat-obatan yang berasal dari merkuri. Semasa
hidupnya ia menulis tidak kurang dari 200 buku ilmiyah. Karya Zakaiya
Ar-Razy antara lain sebagai berikut:
- AL-HAWI (buku penyuluhan); buku ini
dianggap sebagai buku induk dalam bidang kedokteran
- Ensiklopedia kedokteran yang terdiri dari 10 jilid, jilid ke 9 buku ini di tulis bersama Al-Qanun Fi Al-Tibl karya Ibnu Shinna
- ALJUDARI WAL HASABAH (cacar dan campak)
- AL-KYMIA merupakan buku acuan penting dalam ilmu kimiya
- AL-ASRAR (rahasia-rahasia)
Karya-karya besar ar-raji tersebut merupakan buku rujukan penting dalam
perkembangan dunia kedokteran. Saat itu dan untuk masa-masa berikutnya.
Buku-buku karya banyak di jumpai di musium-musium Eropa dan banyak
digiunakan sebagai buku rujukan untuk dunia kedokteran di dunia Barat.
Selain itu banyak sekali penemuan monumental Ar-razi yang sangat berarti
bagi perlembangan ilmu kedokteran di antaranya:
- Small-fox (penyakit cacar). Penemuan ini melembungkan namanya dalam
dunia medis, sebab ia adalah sarjana pertama yang meneliti penyakit
tesebut. Ia membedakan penyakit ini menjadi penyakit air (variola) dan
cacar merah (vougella).
- Air raksa (HG) yaitu salah satu penemuan besar beliau dan banyak manfaatnya di dunia kedokteran.
- Diagonsa Hipertensi ar-Razy adalah seorang dokter yang pertama kali
melakukan diagonsa terhadap hipertensi (darah tinggi). Ia melakukan
penelitian dan pengobatan kepala pening dengan pemanasan saraf. Ia pun
melakukan pengobatan mirip cara akupuntur yang sekarang telah amat
populer.
Tentang pengobatan yang telah di lakukan ar-razi salah seorang dokter
dari Barat mengatakan,”ar-Razi mengobati penyakit kronos dengan cara
seperti yang kita terapkan dewasa ini, dan ia juga telah melakukan
penjahitan pada luka-lika yang terbuka”. Beliau juga seorang dokter
klinia yang terbesar pada masa itu dan pernah mengadakan satu penelitian
Al-Kimi atau sekarang lebih terkenal disebut ilmu Kimia. Di dalam
penelitiannya pada waktu itu Muhammad Ibnu Zakaria Al-Razi sudah
menggunakan peralatan khusus dan secara sistimatis hasil karyanya
dibukukan, sehingga orang sekarang tidak sulit mempelajarinya. Disamping
itu Al-Razi telah mengerjakan pula proses kimiawi seperti: Distilasi,
Kalsinasi dan sebagainya dan bukunya tersebut merupakan suatu buku
pegangan Lboratorium Kimia yang pertama di dunia. Bidang lain: Medicine,
Ophthalmology, Smallpox, Chemistry, Astronomy.
2. Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham atau Ibnu Haitham (Basra,965 – Kairo 1039).
Beliau dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama
Alhazen, adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains,
falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula
melakukan penyelidikan mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham
kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam
menciptakan mikroskop serta teleskop. Bidang lain: Physics,Optics,
Mathematics. Sebagai pelopor di bidang optik dengan kamus optiknya
(Kitab Al Manazhir) jauh sebelum Roger Bacon, Leonardo da Vinci,
Keppler, dan Newton, penemu hukum pemantulan dan pembiasan cahaya (jauh
sebelum Snellius), penemu alat ukur ketinggian bintang kutub,
menerangkan pertambahan ukuran bintang-bintang dekat zenit
3. Abu Musa Jabir bin Hayyan / Jabir Ibnu Hayyan
Orang-orang Eropa menamakannya Gebert, ia hidup antara tahun 721-815 M.
Dia adalah seorang tokoh Islam yang mempelajari dan mengembangkan dunia
Islam yang pertama. Ilmu tersebut kemudian berkembang dan kita mengenal
sebagai ilmu kimia. Bidang keahliannya, (dimana dia mengadakan
peneltian) adalah bidang : Logika, Filosofi, Kedokteran, Fisika,
Mekanika, dan sebagainya.
4. Abu Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-Kindi
Dalam dunia Barat dia dikenal dengan
nama Al-Kindus. Memang sudah menjadi semacam adat kebiasaan orang barat
pada masa lalu dengan melatinkan nama-nama orang terkemuka, sehingga
kadang-kadang orang tidak mengetahui apakah orang tersebut muslim atau
bukan. Tetapi para sejarawan kita sendiri maupun Barat mengetahui dari
buku-buku yang ditinggalkan bahwa mereka adalah orang Islam, karena
karya original mereka dapat diketahui dalam bentuk tulisan ilmiah mereka
sendiri. Al Khindi adalah ilmuwan ahli ensiklopedi, pengarang 270 buku,
ahli matematika, fisika, musik, kedokteran, farmasi, geografi, ahli
filsafat Arab dan Yunani kuno. Al-Kindi adalah seorang filosof muslim
dan ilmuwan sedang bidang disiplin ilmunya adalah: Filosofi, Matematika,
Logika, Musik, Ilmu Kedokteran.
5. Abul Hakam Umar bin Abdurrahman bin Ahmad bin Ali Al-Kirmani
Seorang
cendekiawan besar abad ke-12 dari Kordoba, Al-Andalus. Ia adalah murid
dari Maslamah Al-Majriti. Ia mempelajari dan berkarya di bidang bidang
geometri dan logika. Menurut muridnya Al-Husain bin Muhammad Al-Husain
bin Hayy Al-Tajibi, “tak ada yang sepandai Al-Kirmani dalam memahami
geometri atau jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya yang tersulit, dan
dalam mempertunjukkan seluruh bagian dan bentuknya.” Ia lalu pindah ke
Harran, Al-Jazirah (sekarang terletak di Turki). Disana ia mempelajari
geometri dan kedokteran. Ia lalu kembali ke Al-Andalus dan tinggal di
Sarqasta (Zaragoza). Ia diketahui menjalankan praktik bedah seperti
amputasi dan kauterisasi.
6. Abul Qasim Khalaf ibn al-Abbas az-Zahrawi
Sang Penemu Gips Era Islam. Abu Al Zahrawi merupakan seorang dokter,
ahli bedah, maupun ilmuan yang berasal dari Andalusia. Dia merupakan
penemu asli dari teknik pengobatan patah tulang dengan menggunakan gips
sebagaimana yang dilakukan pada era modern ini. Sebagai seorang dokter
era kekalifahan, dia sangat berjasa dalam mewariskan ilmu kedokteran
yang penting bagi era modern ini.
Al Zahrawi lahir pada
tahun 936 di kota Al Zahra yaitu sebuah kota yang terletak di dekat
Kordoba di Andalusia yang sekarang dikenal dengan negara modern Spanyol
di Eropa. Kota Al Zahra sendiri dibangun pada tahun 936 Masehi oleh
Khalifah Abd Al rahman Al Nasir III yang berkuasa antara tahun 912
hingga 961 Masehi. Ayah Al Zahrawi merupakan seorang penguasa kedelapan
dari Bani Umayyah di Andalusia yang bernama Abbas.
Menurut
catatan sejarah keluarga ayah Al Zahrawi aslinya dari Madinah yang
pindah ke Andalusia.Al Zahrawi selain termasyhur sebagai dokter yang
hebat juga termasyhur karena sebagai seorang Muslim yang taat. Dalam
buku Historigrafi Islam Kontemporer, seorang penulis dari perpustakaan
Viliyuddin Istanbul Turki menyatakan Al Zahrawi hidup bagaikan seorang
sufi. Kebanyakan dia melakukan pengobatan kepada para pasiennya secara
cuma-cuma. Dia sering kali tidak meminta bayaran kepada para pasiennya.
Sebab dia menganggap melakukan pengobatan kepada para pasiennya
merupakan bagian dari amal atau sedekah. Dia merupakan orang yang begitu
pemurah serta baik budi pekertinya.
Selain membuka
praktek pribadi, Al Zahrawi juga bekerja sebagai dokter pribadi Khalifah
Al Hakam II yang memerintah Kordoba di Andalusia yang merupakan putra
dari Kalifah Abdurrahman III (An-Nasir). Khalifah Al Hakam II sendiri
berkuasa dari tahun 961 sampai tahun 976. Dia melakukan perjanjian damai
dengan kerajaan Kristen di Iberia utara dan menggunakan kondisi yang
stabil untuk mengembangkan agrikultur melalui pembangunan irigasi.
Selain itu dia juga meningkatkan perkembangan ekonomi dengan memperluas
jalan dan pembangunan pasar.Kehebatan Al Zahrawi sebagai seorang dokter
tak dapat diragukan lagi.
Salah satu sumbangan
pemikiran Al Zahrawi yang begitu besar bagi kemajuan perkembangan ilmu
kedokteran modern adalah penggunaan gips bagi penderita patah tulang
maupun geser tulang agar tulang yang patah bisa tersambung kembali.
Sedangkan tulang yang geser bisa kembali ke tempatnya semula. Tulang
yang patah tersebut digips atau dibalut semacam semen. Dalam sebuah
risalahnya, dia menuliskan, jika terdapat tulang yang bergeser maka
tulang tersebut harus ditarik supaya kembali tempatnya semula.
Sedangkan
untuk kasus masalah tulang yang lebih gawat, seperti patah maka harus
digips.Untuk menarik tulang lengan yang bergeser, Al Zahrawi
menganjurkan seorang dokter meminta bantuan dari dua orang asisten.
Kedua asisten tersebut bertugas memegangi pasien dari tarikan. Kemudian
lengan harus diputar ke segala arah setelah lengan yang koyak dibalut
dengan balutan kain panjang atau pembalut yang lebih besar. Sebelum
dokter memutar tulang sendi sang pasian, dokter tersebut harus
mengoleskan salep berminyak ke tangannya.
Hal ini juga
harus dilakukan oleh para asisten yang ikut membantunya dalam proses
penarikan. Setelah itu dokter menggerakan tulang sendi pasien dan
mendorong tulang tersebut hingga tulang tersebut kembali ke tempatnya
semula/ Setelah tulang lengan yang bergeser tersebut kembali ke tempat
semula, dokter harus melekatkan gips pada bagian tubuh yang tulangnya
tadi sudah dikembalikan.
Gips tersebut mengandung obat
penahan darah dan memiliki kemampuan menyerap. Kemudian gips tersebut
diolesi dengan putih telur dan dibalut dengan perban secara ketat.
Setelah itu, dengan menggunakan perban yang diikatkan ke lengan, lengan
pasien digantungkan ke leher selama beberapa hari.
Sebab jika lengan
tidak digantungkan, maka lengan terasa sakit karena masih lemah
kondisinya. Sesudah kondisi lengan semakin kuat dan membaik, maka
gantungan lengan ke leher dilepaskan. Jika tulang yang bergeser itu
sudah benar-benar kembali dalam posisi semula dengan baik dan sudah
tidak terasa begitu sakit lagi maka buka semua balutan termasuk gips
yang membalut tangan pasien. Tetapi jika tulang yang bergeser tersebut
belum sepenuhnya pulih atau kembali ke tempat semula secara tepat, maka
perban maupun gips yang membalut lengan pasien harus dibuka. Lalu lengan
pasien dibalut lagi dengan gips dan perban yang baru setelah itu
dibiarkan selama beberapa hari hingga lengan pasien benar-benar sembuh
total.
Salah satu karya fenomenal Al Zahrawi merupakan
Kitab Al-Tasrif. Kitab tersebut berisi penyiapan aneka obat-obatan yang
diperlukan untuk penyembuhan setelah dilakukannya proses operasi. Dalam
penyiapan obat-obatan itu, dia mengenalkan tehnik sublimasi. Kitab Al
Tasrif sendiri begitu populer dan telah diterjemahkan ke dalam beberapa
bahasa oleh para penulis. Terjemahan Kitab Al Tasrif pernah diterbitkan
pada tahun 1519 dengan judul Liber Theoricae nec non Practicae
Alsaharavii. Salah satu risalah buku tersebut juga diterjemahkan dalam
bahasa Ibrani dan Latin oleh Simone di Genova dan Abraham Indaeus pada
abad ke-13. Salinan Kitab Al Tasrif juga juga diterbitkan di Venice pada
tahun 1471 dengan judul Liber Servitoris. Risalah lain dalam Kitab Al
Tasrif juga diterjemahkan dalam bahasa Latin oleh Gerardo van Cremona di
Toledo pada abad ke-12 dengan judul Liber Alsaharavi di Cirurgia.
Dengan demikian kitab karya Al Zahrawi semakin termasyhur di seluruh
Eropa.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya karya Al
Zahrawi tersebut bagi dunia. Kitabnya yang mengandung sejumlah diagram
dan ilustrasi alat bedah yang digunakan Al Zahrawi ini menjadi buku
wajib mahasiswa kedokteran di berbagai kampus-kampus.Al Zahrawi menjadi
pakar kedokteran yang termasyhur pada zamannya. Bahkan hingga lima abad
setelah dia meninggal, bukunya tetap menjadi buku wajib bagi para dokter
di berbagai belahan dunia. Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan
kedokterannya masuk dalam kurikulum jurusan kedokteran di seluruh Eropa.
7. Muhammad ibn Muhammad ibn Mahmud Abu Mansur al-Samarqandi al-Maturidi al-Hanafi atau Abu Mansyur Almaturiddi
Seorang cendekiawan muslim dan ahli di bidang ilmu kalam. Maturidi
dilahirkan di Maturid, dekat Samarqand. Di bidang ilmu agama, beliau
berguru pada Abu Nasr al-`Ayadi and Abu Bakr Ahmad al-Jawzajani. Ia
banyak menulis tentang Mu’tazilah, Qarmati, dan Syiah.
8. Ibnu Rushd
Nama lengkapnya Abu Walid Muhammad Ibnu Ahmad
adalah ahli falsafah, perubatan, matematik,teologi, ahli fikah mazhab
Maliki, astronomi, geografi dan sains. Rushd adalah ahli falsafah yang
paling agung pernah dilahirkan dalam sejarah Islam. Pengaruhnya bukan
sahaja berkembang luas di dunia Islam, tetapi juga di kalangan
masyarakat di Eropah. Di Barat, beliau dikenal sebagai Ave Roes Ia juga
ahli fisika, ahli bahasa, ahli filsafat Yunani kuno. Seorang filsuf
dari Spanyol (Andalusia). Dia lahir tahun 1126 – Marrakesh, Maroko, dan
meninggal 10 Desember 1198). Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang
filsafat, kedokteran dan fikih dalam bentuk karangan, ulasan, essai dan
resume. Hampir semua karya-karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke dalam
bahasa Latin dan Ibrani (Yahudi) sehingga kemungkinan besar karya-karya
aslinya sudah tidak ada.
Filsafat Ibnu Rusyd ada dua, yaitu
filsafat Ibnu Rusyd seperti yang dipahami oleh orang Eropa pada abad
pertengahan; dan filsafat Ibnu Rusyd tentang akidah dan sikap
keberagamaannya. Ibnu Rusyd adalah seorang jenius yang berasal dari
Andalusia dengan pengetahuan ensiklopedik. Masa hidupnya sebagian besar
diberikan untuk mengabdi sebagai “Kadi” (hakim) dan fisikawan. Di dunia
barat, Ibnu Rusyd dikenal sebagai Averroes dan komentator terbesar atas
filsafat Aristoteles yang memengaruhi filsafat Kristen di abad
pertengahan, termasuk pemikir semacam St. Thomas Aquinas. Banyak orang
mendatangi Ibnu Rusyd untuk mengkonsultasikan masalah kedokteran dan
masalah hukum.
9. Abu Raihan Al-Biruni
Seorang matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana,
penulis ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan
guru, yang banyak menyumbang kepada bidang matematika, filsafat,
obat-obatan. Abu Raihan Al-Biruni dilahirkan di Khawarazmi, Turkmenistan
atau Khiva di kawasan Danau Aral di Asia Tengah yang pada masa itu
terletak dalam kekaisaran Persia. Dia belajar matematika dan pengkajian
bintang dari Abu Nashr Mansur. Abu Raihan Al-Biruni merupakan teman
filsuf dan ahli obat-obatan Abu Ali Al-Hussain Ibn Abdallah Ibn
Sina/Ibnu Sina, sejarawan, filsuf, dan pakar etik Ibnu Miskawaih, di
universitas dan pusat sains yang didirikan oleh putera Abu Al Abbas
Ma’mun Khawarazmshah. Dia lahir 15 September 973 dan meninggal 13
Desember 1048. Bidang lain: Astronomy, Mathematics, determined Earth’s
circumference.
10. Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi (780 – 850)
Nama lengkapnya ABU ABDULLAH MUHAMMAD BIN MUSA AL-KHAWARIZMY. Ia Lahir di Khawariz, Uzbekistan
pada tahu 194 H/780 M. Pada usia mudanya, selama kepemimpinan khalifah Al-Makmun,
ia bekerja di Baitul Hikam. Di sana ia bekerja dalam sebuah observatorium
tempat ia menekuni matematika dan ekonomi.
Muahammad Ibnu Musa Al-Khawarizmy adalah tokoh utama
dalam kajian matematika Arab.
Sebagai seorang pemikir Islam terbesar, ia telah
memengaruhi pemikiran dalam bidang matematika hingga batas tertentu lebih besar
daripada penulis abad pertengahan lainnya. Di samping menyusun tabel astronomi
tertua, Al-Khawarizmy dikenal dengan penemuannya yang monumental tentang
Al-jabar. Yaitu sistem hitungan nilai menurut tempatnya, puluhan, ratusan,
ribuan.
Bukunya yang terkenal berjudul Al-Mukhtasar Fi Hisab Al-Jabr Wa
Al-Muqobalah“.kemudian buku tersebut disalin oleh orang-orang Barat dan
sampai sekarang ilmu itu kita kenal dengan nama Al-Jabar. Sehingga
Al-Khawarizmi dikenal sebagai Bapak alGebra. Orang Eropa menyebutnya
dengan AlGorisma. Nama itu kemudian dipakai orang-orang Barat dalam arti
kata Aritmatika atau ilmu hitung.
11. IBNU MASSAWAYH (DOKTER SPESIALIS DIET)
Nama lengkapnya ABU ZAKARIYYA YUHANA IBNU MASAWAYH. Populer dengan nama
Ibnu masawayh adalah nama orang tuanya ia dokter termasyhur di abad
3H/9M karirnya sebagai dokter ternama sejak zaman Harun Ar-Rasyid,
khalipah Abbasiyah ke lima hingga Al-Mutawakkil, khalipah ke sepuluh. Ia
pernah bekerja sebagai dokter istana. Pasien-pasiennya pada umumnya
menganggap ia sebagai dokter spesialis diet karya-karya yang paling
penting Ibnu Masawayh adalah:
- AN-Nawadir At-Tibbiya (sebuah kumpulan aporisme medis)
- Kitab Al-Azmina (sebuah deskripsi tentang ragam musim sepanjang tahun)
12. Abu Nasir Al-Farabi
Orang barat menyebutnya dengan ALFARABIUS. Ia hidup tahun antara tahun
870-950 Masehi dan merupakan tokoh Islam yang pertama dalam bidang
Logika. Al Farabi juga mengembangkan dan mempelajari ilmu Fisika,
Matematika, Etika, Filosofi, Politik, dan sebagainya. Bidang lain:
Sociology, Logic, Philosophy, Political Science, Music, salah satu karya
besarnya dijiplak bebas oleh Thomas Aquinas.
Walaupun Al-Farabi
lebih dikenal sebagai seorang fiolsof dari pada ilmuwan, namun
karya-karyanya banyak pula yang menyangkut selain bidang filsapat. Karya-karya
besarnya di bidang filsapat adalah
- Organon, yaitu buku/risalah berisi
komentar dan ulasan beliau tentang pikiran Aristoteles tersebut kepada Bangsa Arab
- Introduction section of logic yaitu
sebuah buku tentang perkenalan/mukodimah logika.
13. Abul Wafa Muhammad Ibn Muhammad Ibn Yahya Ibn Ismail Buzjani (Buzhgan, Nishapur, Iran, 940 – 997 / 998)
Sebagai seorang ahli astronomi dan matematikawan dari Persia. Pada tahun
959, Abul Wafa pindah ke Irak, dan mempelajari matematika khususnya
trigonometri di sana. Dia juga mempelajari pergerakan bulan; salah satu
kawah di bulan dinamai Abul Wáfa sesuai dengan namanya. Salah satu
kontribusinya dalam trigonometri adalah mengembangkan fungsi tangen dan
mengembangkan metode untuk menghitung tabel trigonometri.
14. Abul Qashim Maslamah bin Ahmad Al-Majriti
Seorang astronom, alkimiawan, matematikawan, dan ulama Arab Islam dari
Al-Andalus (Spanyol yang dikuasai Islam). Abdul Qasim lahir di Madrid
dan meninggal 1008 atau 1007 M).Ia juga ikut serta dalam penerjemahan
Planispherium karya Ptolemeus, memperbaiki terjemahan Almagest,
memperbaiki tabel astronomi dari Al-Khwarizmi, menyusun tabel konversi
kalender Persia ke kalender Hijriah, serta mempelopori teknik-teknik
geodesi dan triangulasi. Ia juga ditulis sebagai salah satu penulis
Ensiklopedia Ikhwan As-Shafa, tapi kecil kemungkinan bahwa ia
benar-benar salah satu penulisnya.
15. Abu Ali Al-Husein Ibnu Shina
Beliau dikenal dengan nama Ave Cenna, yang hidup antara tahun 986-1037
M. Seorang ilmuwan muslim dan Filosof besar pada waktu itu, hingga
kepadanya diberikan julukan Syeh Al-Rais. Keistimewaannya antara lain
pada masa umur 10 tahun sudah hafal Al-Qur`an, kemudian pada usia 18
tahun sudah mampu menguasai semua ilmu yang ada pada waktu itu, bidang
keahliannya adalah ilmu Kedokteran, ilmu Fisika, Geologi, Mineralogi.
Juga dibidang Medicine, Philosophy, Mathematics, Astronomy. Penulis
kaidah kedokteran modern (dipakai sebagai referensi ilmu kedokteran
Barat), menulis buku tentang fungsi organ tubuh, meneliti penyakit
TBC,Diabetes dan penyakit yang ditimbulkan oleh efek fikiran.
Nama lengkapnya Abu Al-Husain Bin Abdullah Bin Ali Bin Sina. Ia lebih populer dengan
sebutan Ibnu Shina, orang Barat menyebutnya Avecenna. Ia lahir bulan safar 470
H/980 M di Afshanah, Afghanistan dan meninggal pada tahu 1037 M. Ia merupakan
seorang dokter dan filosof Muslim yang ternama. Sejak kecil Ibnu Shina
mempelajari al-Qur’an dan ilmu-ilmu agama. Setelah itu, ia mempelajari
matematika, logika, fisika, geometri, astronomi, metafisika, dan kedokteran.
Profesinya di bidang kedokteran mualai pada usia 17 tahun ketika ia berhasil menyembuhkan
Nuh Bin Mansur, salah seorang penguasa Dinasti Samaniyyah. Pada masa Dinasti Hamdani
ia dua kali menjabat sebagai menteri. Kebesaran Ibnu Shina terlihat pada gealar
yang diberikan kepadanya . di bidang filsapat ia digelari asy-Syikh ar-Ra’is
(guru para raja). Di bidang kedokteran ia digelari Pangeran para dokter
Ibnu Shina meninggalkan tidak kurang dari 200 karya tulis kebnyakan tulisan itu
menggunakan bahasa Arab. Sedangkan
sebagaian lainnya menggunakan bahasa Fersia. Buku-bukunya yang terkenal antara
lain:
- Asy-syifa
(penyembuhan)
- Al-qanum
Fi-tibb (peraturan-peraturan dalam kedokteran)
- Al-isyarat
wa at-tanbihat (isyarat dan penjelasan)
- Mantiq
al-masyrikiyyin (logika timur)
16. Abu Abdullah Muhammad Al-Idrisi
Merupakan salah seorang pakar sains Islam yang hidup di Sicily.
Sumbangan utama tokoh ini ialah menghasilkan peta bebola perak seberat
400 paun untuk Raja Roger II, lengkap dengan membahagikan dunia kepada 7
iklim, laluan perdagangan, teluk, tasik, sungai, bandar-bandar besar,
bukit dan lembah serta gunung-ganang. Al Idrisi lahir 1099 Masihi di
Ceuta, Sepanyol dan meninggal pada 1166 Masihi. Beliau juga mencatatkan
jarak dan ketinggian sesuatu tempat dengan tepat.
Tokoh Geografi kurun ke-12 ini kemudiannya menghasilkan buku Nuzhah al
Musytaq fi Ishtiraq al Afaq (Kenikmatan pada Keinginan Untuk Menjelajah
Negeri-negeri) atau Roger’s Book yaitu sebuah ensiklopedia geografi yang
mengandungi peta dan informasi tentang negara Eropah, Afrika dan Asia.
Buku ini mencatatkan perihal masyarakat, budaya, kerajaan dan cuaca
negara-negara yang terdapat di dalam petanya. Beliau turut menggunakan
semula garisan lintang dan garisan bujur yang diperkenalkan sebelumnya
dalam peta yang dihasilkan. Beberapa abad lamanya, Eropa menggunakan
peta Al Idrisi dan turut menggunakan hasil kerja ilmuwan ini ialah
Christopher Columbus.
17. Piri Reis
Pencipta peta dunia terlengkap dibuat pada tahun 1513. Para ahli
satelit sendiri pun merasa terkejut dengan model pemetaan yang dibuat
oleh tokoh Muslim tersebut. Peta yang dibuat di atas sepotong kulit rusa
berukuran 90×65 centimeter tersebut benar-benar digambarkan lengkap dan
cukup detail. Bahkan hasil perbandingan dengan pemotretan dari angkasa
luar yang dilakukan menggunakan satelit saat ini memiliki bentuk yang
sangat mirip. Mulanya para sejarawan tidak percaya akan bukti keberadaan
peta tersebut.
Di peta yang terlihat jelas hanyalah kawasan Laut Timur Tengah.
Sementara kawasan lainnya seperti benua Afrika dan Amerika sama sekali
tergambar sangat berbeda. Baru setelah gambar hasil pemotretan satelit
jaman modern ini dipadukan dengan peta kuno karya ilmuwa muslim bangsa
Turki tersebut sangat nyata kebenarannya bahwa gambar yang ditorehkan
dalam kulit tersebut memang sangat detail dan terperinci.
18. Omar Al-Khayyám
Seorang penyair, ahli matematik, dan ahli astronomi. Kahyyam yang lahir:
18 Mei 1048 di Nishapur, Iran (Parsi) dan meninggal 4 Desember 1131
itu mempunyai nama asli Ghiyatuddin Abu al-Fatah Omar ibni Ibrahim
Al-Nisaburi Khayami. Khayam adalah perkataan pinjaman bahasa Arab yang
bermakna “pembuat khemah.” Beliau paling dikenali kerana himpunan
puisinya, Rubaiyat Omar Khayyam. Beliau memecahkan persamaan pangkat
tiga dan empat melalui kerucut-kerucut yang merupakan ilmu aljabar
tertinggi dalam matematika modern,
Sebagai penyair. ahli kimia dengan berbagai eksperimennya, penemu
sejumlah perlengkapan alat laboraturium modern, system penyulingan air,
identifikasi alkali, asam, garam, mengolah asam sulfur, soda api, asam
nitrihidrokhlorik pelarut logam dan air raksa (jauh sebelum Mary
Mercurie), pembuat campuran komplek untuk cat. Kontribusi terbesar Jabir
adalah dalam bidang kimia. Keahliannya ini didapatnya dengan ia berguru
pada Barmaki Vizier, di masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid di Baghdad.
Ia mengembangkan teknik eksperimentasi sistematis di dalam penelitian
kimia, sehingga setiap eksperimen dapat direproduksi kembali. Jabir
menekankan bahwa kuantitas zat berhubungan dengan reaksi kimia yang
terjadi, sehingga dapat dianggap Jabir telah merintis ditemukannya hukum
perbandingan tetap. Kontribusi lainnya antara lain dalam penyempurnaan
proses kristalisasi, distilasi, kalsinasi, sublimasi dan penguapan serta
pengembangan instrumen untuk melakukan proses-proses tersebut.
19. Ibnu Nafis atau Ibn Al-Nafis Damishqui
Merupakan orang pertama yang secara akurat mendeskripsikan peredaran
darah dalam tubuh manusia (pada 1242). Penggambaran kontemporer proses
ini telah bertahan. Khususnya, ia merupakan orang pertama yang diketahui
telah mendokumentasikan sirkuit paru-paru. Secara besar-besaran
karyanya tak tercatat sampai ditemukan di Berlin pada 1924. Dia lahir di
Damaskus (kini wilayah Suriah) tahun 1210 dan meninggal di Kairo (kini
wilayah Mesir), 17 Desember 1288 pada umur 77/78 tahun).
20. Abu Nashr Mansur bin Ali (sekitar. 970 – 1036)
Merupakan matematikawan dari Khwarazm. Ia banyak dikenal untuk penemuannya tentang hukum sinus.
21. Abu Nashr Mansur
Dilahirkan di Khwarazm dari keluarga yang menguasai daerah itu. Ia
kemudian menjadi pangeran dalam iklim politik. Ia merupakan guru
Al-Biruni dan juga kolega penting para matematikawan. Bersama mereka
menorehkan karya penemuan besar dalam matematika dan mendedikasikan
karyanya pada orang lain. Kebanyakan karya Abu Nashr berfokus pada
matematika, namun beberapa karyanya pada astronomi. Dalam matematika, ia
memiliki banyak tulisan penting pada trigonometri, yang dikembangkan
dari tulisan Ptolomeus. Ia juga memelihara karya Menelaus dari
Alexandria dan mengerjakan kembali banyak teorema Yunani. Ia meninggal
di daerah yang kini Afganistan dekat kota Ghazna.
22. Muhammad Asad atau Leopold Weiss
Seorang cendekiawan muslim, mantan Duta Besar Pakistan untuk
Perserikatan Bangsa Bangsa, dan penulis beberapa buku tentang Islam
termasuk salah satu tafsir Al Qur’an modern yakni The Message of the
Qur’an. Muhammad Asad terlahir sebagai Leopold Weiss pada tahun 1900 di
kota Lemberg, saat itu bagian dari Kekaisaran Austria-Hongaria(sekarang
bernama Lviv dan terletak di Ukraina) dalam lingkungan keluarga Yahudi.
Dia lahir di Lemberg, Austria-Hongaria pada tahun 1900 dan meninggal di
Spanyol pada tahun 1992. Pendidikan agama yang ia enyam selama masa
kecil hingga mudanya menjadikan ia familiar dengan bahasa Aram, Kitab
Perjanjian Lama serta teks-teks maupun tafsir dari Talmud, Mishna,
Gemara dan Targum.
23. Miqdad bin Amru
Pelopor pembuat pasukankalveleri/berkuda modern pertama.
24. Al Nadim (990)
Abad ke 10 adalah pelopor pembuat katalog/ensiklopedi kebudayaan pertama.
25. Ma’mun Ar Rasyid
Hidup tahun 815, abad 9 adalah pelopor pendiri perpustakaan umum pertama di dunia yang dikenal dengan Darul Hikmah di Baghdad.
26. Nizam Al Mulk (1067)
Pelopor pendiri universitas modern pertama di dunia yang dikenal dengan
Nizamiyyah saat itu ditiru sistemnya oleh Oxford Univ. Inggris.
27. Al Ghazali (1111)
Pelopor pembuat klasifikasi fungsi sosial pengetahuan yang dalam
perkembangannya mengarah timbulnya berbagai jenis referensi dan karya
bibliografi, ahli ilmu kalam, ahli tasawuf.
28. Fakhruddin Razi (1290)
Ahli matematika, ahli fisika, tabib/dokter, filosof, penulis ensiklopedia ilmu pengetahuan modern.
29. Al Battani (sekitar 850 – 923)
Adalah seorang ahli astronomi dan matematikawan dari Arab. Al Battani
lahir di Harran dekat Urfa. Salah satu pencapaiannya yang terkenal
adalah tentang penentuan tahun matahari sebagai 365 hari, 5 jam, 46
menit dan 24 detik. Al Battani juga menemukan sejumlah persamaan
trigonometri.
30. Ibnu Khaldun (1406)
Seorang sejarahwan, pendidik ulung, pendiri filsafat sejarah dan
sosiologi. Ibnu Khaldun, lahir 27 Mei 1332/732H, wafat 19 Maret
1406/808H) adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan sering
disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi.
Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah (Pendahuluan).
31. Ibnu Thufail (1185)
Seorang dokter, filosof, penulis novel filsafat paling awal Risalah Hayy
Ibn Yaqzan kemudian dijiplak habis-habisan oleh Defoe dengan judul
barunya Robinson Crusoe.
32. Ibnu Al Muqaffa (757)
Pengarang kitab Al Hayawan atau kitab tentang Binatang/ Ensiklopedia tentang Hewan.
33. Ikhwan Ash Shafa (983)
Pembuat serial pertama dan ensiklopedi pertama (bukanlah Marshall Cavendish seperti yang diakui sekarang).
34. Abu Wafa’ (997)
Mengembangkan ilmu Trigonometri dan Geometri bola serta penemu table Sinus dan Tangen, juga penemu variasi dalam gerakan bulan.
35. Abu’l Hasan Tsabit bin Qurra’ bin Marwan al-Sabi al-Harrani, (826 – 18 Februari 901)
Adalah seorang astronom dan matematikawan dari Arab, dan dikenal pula
sebagai Thebit dalam bahasa Latin. Tsabit lahir di kota Harran, Turki.
Tsabit menempuh pendidikan di Baitul Hikmah di Baghdad atas ajakan
Muhammad ibn Musa ibn Shakir. Tsabit menerjemahkan buku Euclid yang
berjudul Elements dan buku Ptolemy yang berjudul Geograpia.
36. Al Battani (929)
Ahli astronom terbesar Islam, mengetahui jarak bumi – matahari,
alat ukur gata gravitasi, alat ukur garis lintang dan busur bumi pada
globe dengan ketelitian sampai 3 desimal, menerangkan bahwa bumi
berputar pada porosnya, mengukur keliling bumi. ( jauh sebelum Galileo),
table astronomi, orbit planet-planet.
37. Al Tusi atau Nasir al-Din Tusi (1274)
Seorang astronom kawakan dari Damaskus yang melakukan penelitian tentang
gerakan planet-planet, membuat model planet (planetarium) jauh sebelum
Copernicus.
38. Ibnu Bajjah
Nama lengkapnya Abu Bakar Muhammad bin Yahya bin ash-Shayigh merupakan
filsuf dan dokter Muslim Andalusia yang dikenal di Barat dengan nama
Latinnya, Avempace. Ia lahir di Saragossa di tempat yang kini bernama
Spanyol dan meninggal di Fez pada 1138. Pemikirannya memiliki pengaruh
yang jelas pada Ibnu Rushdi dan Yang Besar Albert. Kebanyakan buku dan
tulisannya tidak lengkap (atau teratur baik) karena kematiannya yang
cepat. Ia memiliki pengetahuan yang luas pada kedokteran, Matematika,
dan Astronomi. Sumbangan utamanya pada filsafat Islam ialah gagasannya
pada Fenomenologi Jiwa, namun sayangnya tak lengkap. Ekspresi yang
dicintainya ialah Gharib dan Motivahhed ekspresi yang diakui dan
terkenal dari Gnostik Islam.
39. Tsabit bin Qurrah (901)
penemu teori tentang getaran/trepidasi.
40. Jabir Ibnu Hayyan (813)
Ahli kimia dengan berbagai eksperimennya, penemu sejumlah perlengkapan
alat laboraturium modern, system penyulingan air, identifikasi alkali,
asam, garam, mengolah asam sulfur, soda api, asam nitrihidrokhlorik
pelarut logam dan air raksa (jauh sebelum Mary Mercurie), pembuat
campuran komplek untuk cat. Kontribusi terbesar Jabir adalah dalam
bidang kimia. Keahliannya ini didapatnya dengan ia berguru pada Barmaki
Vizier, di masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid di Baghdad. Ia
mengembangkan teknik eksperimentasi sistematis di dalam penelitian
kimia, sehingga setiap eksperimen dapat direproduksi kembali. Jabir
menekankan bahwa kuantitas zat berhubungan dengan reaksi kimia yang
terjadi, sehingga dapat dianggap Jabir telah merintis ditemukannya hukum
perbandingan tetap. Kontribusi lainnya antara lain dalam penyempurnaan
proses kristalisasi, distilasi, kalsinasi, sublimasi dan penguapan serta
pengembangan instrumen untuk melakukan proses-proses tersebut.
41. Abu Bakar Ar Razi (935)
Membagi zat kimia ke dalam kategori mineral, nabati dan hewani
(klasifikasi zat kimia) jauh sebelum Dalton, pembagian fungsi tubuh
manusia berdasarkan reaksi kimia komplek.
42. Al Majriti (1007)
Membuktikan hukum ketetapan massa (900 tahun sebelum Lavoisier).
43. Al Jahiz (869)
Menulis penelitian tentang ilmu hewan (zoology) pertama kali. Al-Jahiz
lahir di Basra, Irak pada 781 M. Abu Uthman Amr ibn Bahr al-Kinani
al-Fuqaimi al-Basri, nama aslinya. Ahli zoologi terkemuka dari Basra,
Irak ini merupakan ilmuwan Muslim pertama yang mencetuskan teori
evolusi. Pengaruhnya begitu luas di kalangan ahli zoologi Muslim dan
Barat. Jhon William Draper, ahli biologi Barat yang sezaman dengan
Charles Darwin pernah berujar, ”Teori evolusi yang dikembangkan umat
Islam lebih jauh dari yang seharusnya kita lakukan. Para ahli biologi
Muslim sampai meneliti berbagai hal tentang anorganik serta mineral.”
Al-Jahiz merupakan ahli biologi Muslim yang pertama kali mengembangkan
sebuah teori evolusi. Ilmuwan dari abad ke-9 M itu mengungkapkan dampak
lingkungan terhadap kemungkinan seekor binatang untuk tetap bertahan
hidup. Sejarah peradaban Islam mencatat, Al-Jahiz sebagai ahli biologi
pertama yang mengungkapkan teori berjuang untuk tetap hidup (struggle
for existence). Untuk dapat bertahan hidup, papar dia, makhluk hidup
harus berjuang, seperti yang pernah dialaminya semasa hidup. Beliau
dilahirkan dan dibesarkan di keluarga miskin. Meskipun harus berjuang
membantu perekonomian keluarga yang morat-marit dengan menjual ikan, ia
tidak putus sekolah dan rajin berdiskusi di masjid tentang sains. Beliau
bersekolah hingga usia 25 tahun. Di sekolah, Al-Jahiz mempelajari
banyak hal, seperti puisi Arab, filsafat Arab, sejarah Arab dan Persia
sebelum Islam, serta Al-Qur’an dan hadist.
Al-Jahiz juga merupakan penganut awal determinisme lingkungan.
Menurutnya, lingkungan dapat menentukan karakteristik fisik penghuni
sebuah komunitas tertentu. Asal muasal beragamnya warna kulit manusia
terjadi akibat hasil dari lingkungan tempat mereka tinggal. Berkat
teori-teori yang begitu cemerlang, Al-Jahiz pun dikenal sebagai ahli
biologi terbesar yang pernah lahir di dunia Islam. Ilmuwan yang amat
tersohor di kota Basra, Irak itu berhasil menuliskan kitab Ritab
Al-Haywan (Buku tentang Binatang). Dalam kitab itu dia menulis tentang
kuman, teori evolusi, adaptasi, dan psikologi binatang. Al-Jahiz pun
tercatat sebagai ahli biologi pertama yang mencatat perubahan hidup
burung melalui migrasi. Tak cuma itu, pada abad ke-9 M.
Al-Jahiz sudah mampu menjelaskan metode memperoleh ammonia dari kotoran
binatang melalui penyulingan. Sosok dan pemikiran Al-Jahiz pun begitu
berpengaruh terhadap ilmuwan Persia, Al-Qazwini, dan ilmuwan Mesir,
Al-Damiri. Karirnya sebagai penulis ia awali dengan menulisnartikel.
Ketika itu Al-Jahiz masih di Basra. Sejak itu, ia terus menulis hingga
menulis dua ratus buku semasa hidupnya. Pada abad ke-11, Khati
al-Baghdadi menuduh Al-Jahiz memplagiat sebagian pekerjaannya dari Kitab
al-Hayawan of Aristotle.
Selain al-Hayawan, beliau juga menulis kitab al-Bukhala (Book of Misers
or Avarice & the Avaricious), Kitab al-Bayan wa al-Tabyin (The Book
of eloquence and demonstration), Kitab Moufakharat al Jawari wal Ghilman
(The book of dithyramb of concubines and ephebes), dan Risalat
mufakharat al-sudan ‘ala al-bidan (Superiority Of The Blacks To The
Whites).Suatu ketika, pada tahun 816 M ia pindah ke Baghdad. Al-Jahiz
meninggal setelah lima puluh tahun menetap di Baghdad pada tahun 869,
ketika ia berusia 93 tahun.
44. Kamaluddin Ad Damiri (1450)
Mengembangkan system taksonomi/ klasifikasi khusus ilmu hewan dan buku tentang kehidupan hewan.
45. Abu Bakar Al Bayta (1340)
Pengarang buku tentang kedokteran hewan yang pertama.
46. Al Khazini (1121)
Ahli kontruksi, pengarang buku tentang teknik pengukuran (geodesi) dan
kontruksi keseimbangan, kaidah mekanis, hidrostatika, fisika, teori zat
padat, sifat-sifat pengungkit/tuas, teori gaya gravitasi (jauh 900 thn
dari Newton).
47. Al Farghani (870)
Pengarang buku tentang pergerakkan benda-benda langit dan ilmu astronomi dan dipakai oleh Dante jauh kemudian.
48. Banu Musa bersaudara (abad ke 9)
Pengarang buku Al Hiyal (buku alat-alat pintar) yang berisikan 100 macam
mesin seperti pengisi tangki air otomatis, kincir air dan system kanal
bawah tanah (sekarang yang terkenal Belanda), teknik pengolahan logam,
tambang, lampu tambang, teknik survei dan pembuatan tambang bawah tanah.
49. Abul Hasan Ali Al-Masu’di
Merupakan salah seorang pakar sains Islam yang meninggal pada tahun 957.
Dilahirkan di Baghdad, dia juga merupakan seorang ahli sejarah,
geografi dan falsafah. Dia pernah mengembara ke Sepanyol, Rusia, India,
Sri Lanka dan China serta menghabiskan umurnya di Syiria dan Mesir. Dia
berasal dari keturunan sahabat Nabi Muhammad, Abdullah bin Mas’ud.
Bukunya Muruj adh-Dhahab wa Ma’adin al-Jawahir (Padang Emas dan Lombong
Manikam) yang ditulis pada 943, merupakan himpunan kisah perjalanan dan
pembelajarannya. Ia menyentuh aspek sosial dan kesusasteraan sejarah,
perbincangan mengenai agama dan penerangan geografi. Dia juga menulis
buku Al-Tanbih wa al-Ashraf, yang merupakan buku terakhirnya.
50. Nasir Al-Din Al-Tusi (1201–1274)
Adalah ahli sains Islam Syiah berkebangsaan Iran yang dikenali sebagai
ahli falsafah, matematik, astronomi, teologi, serta pakar perubatan dan
penulis, iaitu beliau adalah seorang pakar dalam pelbagai bidang. Bidang
lainnya: Astronomy, Non-Euclidean Geometry.
51. Al Farazi (790)
Perintis alat astrolab planisferis yaitu mesin hitung analog pertama,
sebagai alat Bantu astronomi menghitung waktu terbit dan tenggelam serta
titik kulminasi matahari dan bintang serta benda langit lainnya pada
waktu tertentu.
52. Taqiuddin (1565)
Perintis jam mekanis pertama dan alarmnya yang digerakkan dengan pegas.
53. Ibnu Nafis (1288)
Menulis dan menggambarkan tentang sirkulasi peredaran darah dalam tubuh
manusia (Harvey 1628 dianggap pertama yang menemukannya).
54. Abu Muhammad Abdullah Ibn Ahmad Ibn al-Baitar Dhiya al-Din al-Malaqi
Abu Muhammad Abdullah Ibn Ahmad Ibn al-Baitar Dhiya al-Din al-Malaqi
Merupakan salah seorang pakar sains Islam yang hidup antara tahun
meninggal pada tahun 1248. Lebih dikenali sebagai Ibn al-Baitar, beliau
dilahirkan di Malaga, Spanyol.
55. Az Zahra (939)
Pembuat alat bedah/pembedahan , teknik dan jenis pengoperasian,
pengembangan ilmu kedokteran gigi dan operasi gigi serta peralatan bedah
gigi.
56. Al Ibadi (873)
Pengarang buku tentang anatomi mata, otak dan syaraf optik, permasalahan pada mata.
57. Ibnu Fadlan (abad 10)
Membuat daftar koordinat daerah Volga-Caspian (daerah Rusia) dan sosiologi daerah tersebut.
58. Ali Ibn Rabban Al-Thabari
Merupakan salah seorang pakar sains Islam yang hidup antara tahun 838 – 870.
59. Ibnu Batutah (1369)
Membuat daftar koordinat dan sosiologi wilayah China, Srilangka, India, Byzantium, Rusia Selatan.
60. Ibnu Majid (abad 15)
Pemandu Vasco da Gamma dan menerbitkan buku panduan navigasi bagi pilot dan pelaut.
61. Ibnu Khuradadhbih (abad 9)
Penulis geografi tentang kerajaan-kerajaan dan rute perjalanannya dari negeri-negeri China, Korea dan Jepang.
62. Imam Hanafi
Nama lengkapnya adalah An Nukman bin Tsabit. Lahir tahun 700 M di Kufah,
Irak. Ajarannya dalam ilmu fiqih adalah selalu berpegang pada Al-Qur’an
dan hadis. Beliau tidak menghendaki adanya taklid dan bid’ah yang tidak
ada dasarnya dalam Al Qur’an dan hadis. Dalam menetapkan hukum fiqih
beliau bersumber pada Al Qur’an, hadis, qiyas dan ihtisan.
63. Imam Maliki
Nama lengkapnya adalah Abu Abdillah Malik bin Annas. Beliau lahir di
Madinah tahun 716 M. Beliau merupakan ulama besar di kawasan Arab. Dalam
menetapkan ilmu fiqih, beliau berpedoman pada Al Qur’an, hadis, ijma
sahabat, dan kemaslahatan urf (adat) penduduk Madinah. Buku karangannya
diantaranya adalah Al Muwaththa. Imam Maliki ini adalah guru Imam
Syafi’i.
64. Imam Syafi’i
Nama lengkapnya adalah Muhammad Ibnu Idris bin Abbas bin Usman Asy
Syafi’i. Beliau dilahirkan di Palestina tahun 767 M. Menurut riwayat,
beliau telah mahir membaca dan menulis Arab pada usia 5 tahun. Pada usia
9 tahun, beliau telah hafal Al Quran 30 juz. Pada usia 10 tahun, beliau
sudah menghafal hadis yang terdapat dalam kitab Al Muwaththa karya Imam
Malik. Di usianya yang 15 tahun, beliau lulus dalam spesialisasi hadis
dari gurunya Imam Sufyan bin Uyaina, sehingga beliau diberi kepercayaan
untuk mengajar dan memberi fatwa kepada masyarakat dan menjadi guru
besar di Masjidil Haram, Mekah. Dalam menetapkan ilmu fiqih, Imam
Syafi’i berpedoman pada Al Qur’an, hadis, ijma’ dan qiyas. Buku karangan
Imam Syafi’i adalah Ar Risalah dan. Al ‘Um. Ajaran Imam Syafi’i
terkenal dengan Mazhab Syafi’i yang banyak dianut oleh umat Islam di
Indonesia, Asia Tenggara, Mesir, Baghdad, dan negara lainnya.
65. Imam Hambali
Nama lengkapnya adalah Ahmad bin Hambal Asy Syaibani. Beliau lahir di
Baghdad tahun 855 M. Ajarannya terkenal dengan nama Mazhab Hambali.
Dalam menetapkan hukum fiqih, Imam Hambali berpedoman pada Al Qur’an,
hadis, dan fatwa para sahabat.
66. Imam Ghazali
Nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al Ghazali.
Beliau lahir di Iran tahun 1058 M. Beliau tokoh yang terkenal dalam
bidang ilmu tafsir, ilmu fiqih, ilmu filsafat, dan ilmu akhlak. Karena
keluasan ilmunya, beliau mendapat gelar Hujjatul Islam. Karya beliau
diantaranya adalah Tahafut Al Falasifah, Huluqul Muslim, dan yang
terkenal adalah Ihya’ Ulumuddin.
67. Al Mas’udi
Menerbitkan ensiklopedi geografi yang membahas gempa bumi, formasi
geologis, sifat dasar laut mati, evolusi geologi (jauh sebelum Maghelan
dan Weber).
68. Al Idris (1154)
Ahli peta bumi, membuat peta bumi dan globe dengan dilengkapi penjelasan penggunaan kompas.
69. Yaqut Hawami (1229)
Membuat kamus geografi pertama berdasarkan abjad berisikan nama kota dan
tempat yang dikenal dan berisi informasi akurat mengenai ukuran bumi,
zona iklim dan sifatnya, geografi matematika dan politik.
70. Abu Al-Nasr Al-Farabi
Dikenal sebagai Al-Pharabius di dunia barat merupakan salah seorang
pakar sains dan ahli falsafah Islam yang hebat di dalam dunia Islam pada
ketika itu,beliau hidup antara tahun 870 – 950. Dia berasal dari Farab,
Kazakhstan.
.
71. Ibnu Abdus Salam (abad 13)
Perumus pertama kali tentang hak-hak perlindungan binatang atau konservasi hewani.
72. Safiuddin (1294)
Memperkenalkan teori musik.
73. Al Mawsili (850)
Ahli musik klasik dan oleh muridnya musisi ulung Ziryab memperkenalkan
ke Spanyol thn 822, pengembangan notasi mensural, konsep gloss atau
hiasan melodi, pengembangan rumpun alat musik gesek, kecapi, kelompok
gitar, busur gesek pada alat musik gesek, musik keroncong dan morisko.
74. Abu Hasan Al Asy’ari
Adalah tokoh ilmuwan muslim di bidang ilmu tauhid. Beliau lahir di
Baghdad tahun 873 M. Ajaran Abu Hasan Al Asy’ari dikenal dengan paham
Asy’ariah. Adapun ajaran Asy’ariah yang berkembang sampai saat ini
adalah sifat wajib Allah swt. ada 13(wujud, qidam, baqa, mukhalafatul
lilhawadis, qiyamuhu binafsihi, wahdaniyat, qudrat, iradat, ilmu, hayat.
sama’, bashar dan kalam) ditambah dengan 7 sifat maknawiyah (qadiran,
muridan, ‘aliman, hayyan, sami’an, basiran, mutakalliman), sehingga
menjadi 20 sifat wajib bagi Allah SWT.
75. Nur Al-Din Ibn Ishaq Al-Bitruji (1204)
Dikenali sebagai Alpetragius di dunia barat merupakan salah seorang ahli sains Islam.
76. Muhammad Abduh (Delta Nil, 1849 – Alexandria, 11 Juli 1905 )
Seorang pemikir muslim dari Mesir, dan salah satu penggagas gerakan
modernisme Islam. Beliau belajar tentang filsafat dan logika di
Universitas Al-Azhar, Kairo, dan juga murid dari Jamal al-Din
al-Afghani, seorang filsuf dan pembaharu yang mengusung gerakan
Pan-Islamisme untuk menentang penjajahan Eropa di negara-negara Asia dan
Afrika. Muhammad Abduh diasingkan dari Mesir selama enam tahun pada
1882, karena keterlibatannya dalam Pemberontakan Urabi. Di Libanon,
Abduh sempat giat dalam mengembangkan sistem pendidikan Islam. Pada
tahun 1884, ia pindah ke Paris, dan bersalam al-Afghani menerbitkan
jurnal Islam The Firmest Bond. Salah satu karya Abduh yang terkenal
adalah buku berjudul Risalah at-Tawhid yang diterbitkan pada tahun 1897.
77. al-Allamah al-Muhaddits al-Faqih az-Zahid al-Wara’ asy-Syaikh Abdul Muhsin bin Hammad al-’Abbad al-Badr
Lahir di Zulfa (300 km dari utara Riyadh) pada 3 Ramadan tahun 1353H (10
Desember 1934. Ia adalah salah seorang pengajar di Masjid Nabawi yang
mengajarkan kitab-kitab hadits seperti Shahih Bukhari, Shahih Muslim,
Sunan Abu Dawud dan saat ini beliau masih memberikan pelajaran Sunan
Turmudzi. Ia adalah seorang ‘Alim Robbaniy dan pernah menjabat sebagai
wakil mudir (rektor) Universitas Islam Madinah yang waktu itu rektornya
adalah Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz.
78. Ahmad ibnu Yusuf al-Misri (835 – 912)
Seorang matematikawan, putra dari Yusuf ibnu Ibrahim yang juga seorang
matematikawan. Ahmad ibnu Yusuf lahir di Baghdad, Irak dan kemudian
pindah bersama bapaknya ke Damaskus pada tahun 839. Kemudian ia pindah
lagi ke Kairo, dan dari sini lah namanya mendapat tambahan al-Misri
(dari Mesir).
79. Abu-L ‘Abbas Ahmad ibn Khallikan
Seorang sarjana Muslim Kurdi pada abad ke-13. Karyanya yang paling
terkenal adalah Wafayat al-Ayan (Berita Kematian Laki-laki Ulung) atau
lebih dikenal sebagai Kamus Biografis. Dia lahir Irbil, 22 September
1211. Damaskus, Suriah dan meninggal 30 Oktober 1282. Menurut
Encyclopedia Britannica, ibn Khallikan memilih “bahan faktual untuk
biografinya dengan sangat baik dari sisi pengetahuan akademis” dan buku
ini juga menyebutkan “… ia adalah seorang yang menyumbangkan sumber
berharga untuk karya kontemporer dan berisi petikan dari biografi yang
lebih awal yang sudah tidak lagi ada.” Ia mulai mengerjakan karya ini
dari tahun 1256 sampai dengan tahun 1274.
80. Said Al-Andalusí(Almería, 1029 – Toledo, 1070)
Al-Tulaytuli” (dari Toledo) adalah seorang qadi, ilmuwan dan sejarawan
Al-Andalus. Karyanya yang terkenal adalah Tabaqat Al-Umam (Klasifikasi
Bangsa-Bangsa), yang banyak dipelajari oleh para sejarawan. Karyanya
yang lain adalah Kumpulan Sejarah Bangsa Arab dan Non-Arab, dan Koreksi
Pergerakan Bintang-Bintang.
81. Jafar Muhammad bin Musa bin Shakir Banu Musa (800 – 873)
Seorang astronom dan matematikawan dari Baghdad. Ia bersama kedua
saudaranya (Ahmad Banu Musa dan Hasan Banu Musa) sangat aktif
menerjemahkan berbagai buku sains dari manuskrip Yunani dan Pahlavi ke
dalam bahasa Arab pada masa kekhalifahan Al-Ma’mun.
82. Mālik ibn Anas bin Malik bin ‘Āmr al-Asbahi
Lahir di (Madinah pada tahun 714 (93 H).
Beliau meninggal pada tahun 800 (179 H)). Ia adalah pakar ilmu fikih dan hadits, serta pendiri Mazhab Maliki.
83. Yusuf al-Qaradawi
Lahir di Shafth Turaab, Kairo, Mesir, 9 September 1926 (umur 84 tahun)
adalah seorang cendekiawan Muslim yang berasal dari Mesir. Ia dikenal
sebagai seorang Mujtahid pada era modern ini. Selain sebagai seorang
Mujtahid ia juga dipercaya sebagai seorang ketua majelis fatwa. Banyak
dari fatwa yang telah dikeluarkan digunakan sebagai bahan rujukan atas
permasalahan yang terjadi. Namun banyak pula yang mengkritik
fatwa-fatwanya.
84. Jalaluddin as-Suyuthi
Lahir 1445 (849H) – wafat 1505 (911H). Dia adalah ulama dan cendekiawan
muslim yang hidup pada abad ke-15 di Kairo, Mesir. Beliau pernah berguru
pada al Bulqini sampai wafatnya Al Bulqini, Beliau juga belajar hadits
pada Syaikhul Islam Taqiyyudin al Manaawi. Dalam Kitab beliau yang
berjudul Khusnul Muhadlarah beliau menyebutkan bahwa dari setiap guru
yang aku datangi aku mendapatkan lisensi dan aku menghitungnya sampai
sejumlah 150 ijazah dari 150 guru.
85. Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah
Dilahirkan di Damaskus, Suriah pada tanggal 4 Februari 1292, dan
meninggal pada 23 September 1350) adalah seorang Imam Sunni,
cendekiawan, dan ahli fiqh yang hidup pada abad ke-13. Ia adalah ahli
fiqih bermazhab Hambali. Disamping itu juga seorang ahli Tafsir, ahli
hadits, penghafal Al-Quran, ahli ilmu nahwu, ahli ushul, ahli ilmu
kalam, sekaligus seorang mujtahid.
86. Muhammad Marmaduke William Pickthall (1875-1936)
Seorang intelektual Muslim Barat, yang terkenal dengan terjemahan Al
Qur’an yang puitis dan akurat dalam bahasa Inggris. Ia merupakan pemeluk
agama Kristen yang kemudian berpindah agama memeluk Islam.
Pickthall adalah juga seorang novelis, yang diakui oleh D.H Lawrence,
H.G Wells dan E.M Forster, juga seorang jurnalis, kepala sekolah serta
pemimpin politik dan agama. Dididik di Harrow, ia terlahir pada keluarga
Inggris kelas menengah, yang akar keluarganya mencapai ksatria terkenal
William sang penakluk.
Pickthall berkelana ke banyak negara-negara Timur, mendapat reputasi
sebagai ahli masalah Timur Tengah.
Ia menerbitkan terjemahannya atas Al
Qur’an (The meaning of the Holy Qur’an), ketika menjadi pejabat di bawah
pemerintahan Nizam dari Hyderabad. Terjemahannya ini menjadi terjemahan
dalam bahasa Inggris pertama yang dilakukan oleh seorang Muslim dan
diakui oleh Universitas Al Azhar (Mesir); terjemahan ini oleh Times
Literary Supplement disebut sebagai sebuah pencapaian penulisan yang
besar. Pickthall dimakamkan di pemakaman Muslim di Brookwood.
87. Ahmad bin Muhammad Miskawaih, Ibnu Miskawaih (932-1030)
Meerupakan filsuf Iran yang menonjol dari Ray, Iran. Ia merupakan tokoh
politik yang aktif selama masa Al-Booye. Pengaruhnya pada filsafat Islam
terutama berkaitan dengan isu etik.
88. Al-Jāḥiẓ (781 – Desember 868/Januari 869)
Seorang cendekiawan Afrika-Arab yang berasal dari Afrika Timur. Ia
merupakan sastrawan Arab dan memiliki karya-karya dalam bidang literatur
Arab, biologi, zoologi, sejarah, filsafat, psikologi, Teologi
Mu’taziliyah, dan polemik-polemik politik religi.
89. Ibnu Ismail Al Jazari
Ilmuwan Muslim Penemu Konsep Robotika Modern. Al Jazari mengembangkan
prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian hari dikenal
sebagai mesin robot. ”Tak mungkin mengabaikan hasil karya Al-Jazari yang
begitu penting. Dalam bukunya, ia begitu detail memaparkan instruksi
untuk mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin” (Donald Hill).
Kalimat di atas merupakan komentar Donald Hill, seorang ahli teknik asal
Inggris yang tertarik dengan sejarah teknologi, atas buku karya ahli
teknik Muslim yang ternama, Al-Jazari. Al Jazari merupakan seorang tokoh
besar di bidang mekanik dan industri. Lahir dai Al Jazira, yang
terletak diantara sisi utara Irak dan timur laut Syiria, tepatnya antara
Sungai Tigris dan Efrat.
Al-Jazari merupakan ahli teknik yang luar biasa pada masanya. Nama
lengkapnya adalah Badi Al-Zaman Abullezz Ibn Alrazz Al-Jazari. Dia
tinggal di Diyar Bakir, Turki, selama abad kedua belas. Ibnu Ismail Ibnu
Al-Razzaz al-Jazari mendapat julukan sebagai Bapak Modern Engineering
berkat temuan-temuannya yang banyak mempengaruhi rancangan mesin-mesin
modern saat ini, diantaranya combustion engine, crankshaft, suction
pump, programmable automation, dan banyak lagi.Ia dipanggil Al-Jazari
karena lahir di Al-Jazira, sebuah wilayah yang terletak di antara Tigris
dan Efrat, Irak. Seperti ayahnya ia mengabdi pada raja-raja Urtuq atau
Artuqid di Diyar Bakir dari 1174 sampai 1200 sebagai ahli teknik.
Donald Routledge dalam bukunya Studies in Medieval Islamic Technology,
mengatakan bahwa hingga zaman modern ini, tidak satupun dari suatu
kebudayaan yang dapat menandingi lengkapnya instruksi untuk merancang,
memproduksi dan menyusun berbagai mesin sebagaimana yang disusun oleh
Al-Jazari. Pada 1206 ia merampungkan sebuah karya dalam bentuk buku yang
berkaitan dengan dunia teknik. Beliau mendokumentasikan lebih dari 50
karya temuannya, lengkap dengan rincian gambar-gambarnya dalam buku,
“al-Jami Bain al-Ilm Wal ‘Aml al-Nafi Fi Sinat ‘at al-Hiyal” (The Book
of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices). Buku ini berisi tentang
teori dan praktik mekanik. Karyanya ini sangat berbeda dengan karya
ilmuwan lainnya, karena dengan piawainya Al-Jazari membeberkan secara
detail hal yang terkait dengan mekanika.
Dan merupakan kontribusi yang sangat berharga dalam sejarah teknik.
Keunggulan buku tersebut mengundang decak kagum dari ahli teknik asal
Inggris, Donald Hill (1974). Donald berkomentar bahwa dalam sejarah,
begitu pentingnya karya Al-Jazari tersebut. Pasalnya, kata dia, dalam
buku Al-Jazari, terdapat instruksi untuk merancang, merakit, dan membuat
mesin. Di tahun yang sama juga 1206, al-Jazari membuat jam gajah yang
bekerja dengan tenaga air dan berat benda untuk menggerakkan secara
otomatis sistem mekanis, yang dalam interval tertentu akan memberikan
suara simbal dan burung berkicau. Prinsip humanoid automation inilah
yang mengilhami pengembangan robot masa sekarang.
Kini replika jam gajah tersebut disusun kembali oleh London Science
Museum, sebagai bentuk penghargaan atas karya besarnya. Pada acara World
of Islam Festival yang diselenggarakan di Inggris pada 1976, banyak
orang yang berdecak kagum dengan hasil karya Al-Jazari. Pasalnya,
Science Museum merekonstruksi kerja gemilang Al-Jazari, yaitu jam air.
Ketertarikan Donald Hill terhadap karya Al-Jazari membuatnya terdorong
untuk menerjemahkan karya Al-Jazari pada 1974, atau enam abad dan enam
puluh delapan tahun setelah pengarangnya menyelesaikan karyanya.
Tulisan Al-Jazari juga dianggap unik karena memberikan gambaran yang
begitu detail dan jelas. Sebab ahli teknik lainnya lebih banyak
mengetahui teori saja atau mereka menyembunyikan pengetahuannya dari
orang lain . Bahkan ia pun menggambarkan metode rekonstruksi
peralatan yang ia temukan. Karyanya juga dianggap sebagai sebuah
manuskrip terkenal di dunia, yang dianggap sebagai teks penting untuk
mempelajari sejarah teknologi. Isinya diilustrasikan dengan miniatur
yang menakjubkan. Hasil kerjanya ini kerap menarik perhatian bahkan dari
dunia Barat. Dengan karya gemilangnya, ilmuwan dan ahli teknik Muslim
ini telah membawa masyarakat Islam pada abad ke-12 pada kejayaan. Ia
hidup dan bekerja di Mesopotamia selama 25 tahun. Ia mengabdi di istana
Artuqid, kala itu di bawah naungan Sultan Nasir al-Din Mahmoud.
Al-Jazari memberikan kontribusi yang pentng bagi dunia ilmu pengetahuan
dan masyarakat. Mesin pemompa air yang dipaparkan dalam bukunya, menjadi
salah satu karya yang inspiratif. Terutama bagi sarjana teknik dari
belahan negari Barat. Jika menilik sejarah, pasokan air untuk minum,
keperluan rumah tangga, irigasi dan kepentingan industri merupakan hal
vital di negara-negara Muslim. Namun demikian, yang sering menjadi
masalah adalah terkait dengan alat yang efektif untuk memompa air dari
sumber airnya Masyarakat zaman dulu memang telah memanfaatkan sejumlah
peralatan untuk mendapatkan air. Yaitu, Shaduf maupun Saqiya. Shaduf
dikenal pada masa kuno, baik di Mesir maupun Assyria. Alat ini terdiri
dari balok panjang yang ditopang di antara dua pilar dengan balok kayu
horizontal. Sementara Saqiya merupakan mesin bertenaga hewan. Mekanisme
sentralnya terdiri dari dua gigi. Tenaga binatang yang digunakan adalah
keledai maupun unta dan Saqiya terkenal pada zaman Roma.
Para ilmuwan Muslim melakukan eksplorasi peralatan tersebut untuk
mendapatkan hasil yang lebih memuaskan. Al-Jazari merintis jalan ke sana
dengan menguraikan mesin yang mampu menghasilkan air dalam jumlah lebih
banyak dibandingkan dengan mesin yang pernah ada sebelumnya. Al-Jazari,
kala itu, memikul tanggung jawab untuk merancang lima mesin pada abad ketiga belas.
Dua mesin pertamanya merupakan modifikasi terhadap Shaduf, mesin
ketiganya adalah pengembangan dari Saqiya di mana tenaga air
menggantikan tenaga binatang. Satu mesin yang sejenis dengan Saqiya
diletakkan di Sungai Yazid di Damaskus dan diperkirakan mampu memasok
kebutuhan air di rumah sakit yang berada di dekat sungai tersebut. Mesin
keempat adalah mesin yang menggunakan balok dan tenaga binatang. Balok
digerakkan secara naik turun oleh sebuah mekanisme yang melibatkan gigi
gerigi dan sebuah engkol. Mesin itu diketahui merupakan mesin pertama
kalinya yang menggunakan engkol sebagai bagian dari sebuah mesin.
Di Eropa hal ini baru terjadi pada abad 15. Dan hal itu dianggap sebagai
pencapaian yang luar biasa. Pasalnya, engkol mesin merupakan peralatan
mekanis yang penting setelah roda. Ia menghasilkan gerakan berputar yang
terus menerus. Pada masa sebelumnya memang telah ditemukan engkol
mesin, namun digerakkan dengan tangan. Tetapi, engkol yang terhubung
dengan sistem rod di sebuah mesin yang berputar ceritanya lain. Penemuan
engkol mesin sejenis itu oleh sejarawan teknologi dianggap sebagai
peralatan mekanik yang paling penting bagi orang-orang Eropa yang hidup
pada awal abad kelima belas.